Kadang cinta memang sangat jauh dari apa yang kita bayangkan, dan sangat sulit kita mengerti.
Namanya Bila, Nabila Briliantika. Lima tahun ini kami telah bersama. Aku mengenalnya sejak kami sama-sama sekolah di salah satu Sekolah Menengah Pertama tervavorit di kota T. Dia ku kenal sebagai sosok sederhana,pandai, baik, ramah, pendiam, tidak macam-macam, mendekati sempurna untuk ukuran seorang cewek. Jujur saja, dia adalah sosok yang sangat ku kagumi.
Sekarang kami tengah duduk di bangku XI SMA favorit di kota T, selama lima tahun ini kami selalu sekelas, aku sangat mengenal seperti apa dia, tapi memang dia adalah anak yang tertutup untuk masalah perasaan. Selama ini aku tidak pernah mendengar dia dekat dengan seseorang (pacar) karena setahuku, dia belum ingin merasakan yang namanya pacaran, dan ingin fokus pada sekolah untuk menggapai cita-citanya.
Semenjak kelas X SMA, aku juga bertemu dengan Ratna yang kebetulan teman masa kecilnya Bila. Anaknya cerewet banget, tapi aku mengerti kalau sebenarnya dia berhati emas, dan selalu menginginkan yang terbaik untuk sahabatnya. Di samping itu, Krisna, teman se-SMP-ku dan Bila (tapi tidak satu kelas). Anaknya sangat pendiam, baik. Di kelas XI ini aku juga bareng sama Bila,Ratna, Krisna, juga Tya ( temenku sekelas di SMP-SMA).
Sekarang aku sedang menjalani LDR dengan kekasihku, Tya mengagumi salah seorang kakak kelas kami, Krisna yang terfokus pada ajaran agama kami, Ratna yang selalu jadi bahan tawaan kami berempat dan biasa dijodoh-jodohkan dengan teman kami,Rian. Serta Bila, yang selama ini memiliki banyak pengagum rahasia, termasuk Yoga dan Dani, teman sekelas kami.
Akhir-akhir ini aku sering dimintai tolong Rahman, teman lain kelas yang juga mengagumi Bila. Dia memintaku untuk memberikan puisi-puisi cinta, serta puisi-puisi pembangkit semangat untuk Bila. Ini merupakan kemajuan bagi Rahman yang merupakan anak yang sangat polos. (Baru ku ketahui, kalau ternyata Rahman beberapa bulan yang lalu baru diajak putus sama pacarnya (Resa), sungguh malang). Sungguh aku tidak merasa keberatan apabila sahabatku menjadi kekasih Rahman, karena aku yakin, Rahman tidak akan membawa pengaruh buruk pada Bila, Rahman pasti akan menyayangi Bila dengan sepenuh hati, dia hanya menginginkan sesuatu yang terbaik untuk Bila. Pipinya selalu memerah kalau diledek di dekat Bila, lucu, dia masih sangat polos.
Kalau masalah Yoga, aku tak begitu menghiraukan, karena aku sudah yakin kalau Bila tidak mungkin memilih dia sebagai kekasihnya.
Dani? Ya inilah yang menjadi pokok permasalahannya. Jujur saja, sejak bertemu dengan Dani, aku sudah tidak menyukai gerak-geriknya, sikapnya,dsb. Aku menghargai dia sebagai teman sekelasku. Suatu ketika, saat di kelas kami sedang membicarakan masalah bajo olahraga kami yang baru, Dani selalu berbicara yang tidak penting, dan selalu mengganggu pencapaian keputusan rapat kelas. Aku naik darah, dan hampir saja kulemparkan spidol marker ke wajahnya,tapi untung saja aku bisa sedikit mengendalikan, marker tersebut tidak sampai mengenai wajahnya, tapi kaki meja miliknya. Banyak sekali kebiasaannya yang tidak disukai.
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
theproperty-developer
Pages
Senin, 13 Desember 2010
Masih Belum Selesai ( GJ)
Diposting oleh
Cyurucyupappap
di
22.51
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Kumpulan Cerpen
0 komentar:
Posting Komentar